Nama: Bogie Akbar
Kelas: 3IA21
NPM: 52414214
Mata Kuliah:
Pengantar Teknologi Game
Nama
Dosen: Syefani Rachma Deski
Tugas
Bab 2
A.
Desain Skenario
Desain skenario pada sebuah game sama halnya dengan
desain skenario pada sebuah film. Jika
pada sebuah film terdapat sutradara namun pada game terdapat perancang game,
mengapa dibutuhkan sutradara pada sebuah film? Jawabannya adalah karena pada
sebuah film membutuhkan skenario dan adegan yang setiap pemain memiliki ciri
khas masing-masing. Jadi dibutuhkannya perancang game dalam suatu desain game
ialah untuk memberikan ide dalam pembuatan skenario serta adegan yang terdapat
di setiap karakter dalam sebuah game. Selain itu karakter pada sebuah game
pasti memiliki ciri khas yang tidak dimilki oleh karakter lain.
Pada sebuah game untuk menggambarkan bagaimana game
tersebut akan dibuat dinamakan GDD( Game Design Document). GDD tersebut merupakan
acuan yang digunakan oleh para anggota tim pengembang dalam pembuatan game. Hal
itu sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Bob Gates (2004), “pembuatan
game akan dimulai dari pembuatan game desain dokumen. Game desain dokumen
digunakan untuk menjadi landasan pengembangan game tersebut, dan untuk menarik
minat pembaca serta menginformasikan gambaran keseluruhan game yang akan dibuat
kepada tim pengembang”.
GDD bisa dikatakan sebagai living document, yang
berarti perubahan bisa dilakukan sesuai dengan kebutuhan baru. Akan tetapi jika
terlalu sering melakukan perubahan akan menyebabkan implementasi pada sebuah
game akan terganggu. Dengan adanya game desain dokumen yang detail akan mampu
memberikan gambaran lengkap bagi seluruh tim sehingga proses pengembangan game
lebih efektif dan efisien.
B.
Script Game
Sebelum kita bahas lebih jauh mengenai game script apa
kalian tahu pengertian dari script? Bahasa script merupakan suatu bahasa
pemrograman komputer yang diterjemahkan secara khas dan dapat diketik secara
lansung dari keyboard.
Script sendiri dibedakan dari program, mengapa dari
program? Jawabannya adalah karena program dikonversi atau diubah ke dalam file
yang berseifat executable berbasis biner (0 atau 1) sebelum script tersebut
dijalankan. Ketika script dijalankan tidak akan merubah isi didalamnya dan menterjemahkan
setiap instruksi yang dilaksanakan. Script sendiri digunakan untuk
mempersingkat proses pada saat kompilasi sampai pada akhirnya dijalankan.
Game script sendiri berfungsi untuk mendokumentasikan
rules dan core-mechanics pada sebuah game. Fungsinya adalah untuk membuat suatu
aturan yang mendetail pada sebuah game dan agar kita bisa mengetahui cara
memainkan game tersebut.
Pada saat pemilihan bahasa pemrograman yang digunakan
untuk membuat suatu game perlu diperhatikan beberapa syarat berikut ini:
a.
Speed
Bahasa script untuk
sebuah game harus memiliki kemampuan berjalan secepat mungkin. Mengapa
dibutuhkan speed pada sebuah script game? Jawabannya adalah karena ketika kita
akan membuat suatu game dengan suatu level, pasti secara logikanya suatu perilaku
karakter dan rintangan yang terdapat didalamnya akan berbeda. Jika, kita
menggunakan bahasa script yang lambat, maka akan memakan waktu yang cukup lama
untuk membuatnya.
b.
Kompilasi dan
Interpretasi
Bahasa script jika
ditinjau secara luas diinterpretasikan melalui susunan suatu rangakaian byte.
Interpreter akan melihat script setiap baris, serta penyusunan sesuai maksud
dari script itu sendiri dan melakukan tindakan yang spesifik. Suatu byte akan terkompilasi, dan akan
dikonversi atau diubah dari teks menjadi suatu byte code. Byte code biasanya
lebih padat jika dibandingkan dengan format teks, mengapa disebut lebih padat?
Jawabannya adalah karena kode byte dalam suatu format akan lebih optimal ketika
dieksekusi, sehingga dapat berjalan lebih cepat.
c.
Ekstensibilitas
dan Integrasi
Bahasa script sangat
dianjurkan mempunyai akses ke fungsi yang signifikan ke dalam sebuah game.
Sebuah script untuk mengendalikan sebuah karakter misalnya, harus dapat memiliki
kemampuan untuk menanyai game untuk mencari tahu apa y ang bisa dilihat dan
selanjutnya membiarkan game mengerti apa yang harus dilakukan untuk melakukan
aksinya. Kumpulan fungsi yang dibutuhkan untuk mengakses sangat jarang
diketahui ketika bahasa script telah diimplementasikan. Oleh karena itu, hal
ini penting untuk memiliki sebuah bahasa yang dapat dengan mudah memanggil
fungsi atau menggunakan kelas main code dalam sebuah game.
d.
Re-Entrancy
Fungsi ini sering berguna
untuk memanggil script secara ulang sehingga bisa digunakan kembali. Selain itu
fungsi ini dapat berjalan untuk sementara waktu, dan ketika waktu telah habis
maka script bisa ditunda. Dan jika script selanjutnya memiliki waktu lagi, maka
akan menjalankan kembali script yang telah ditunda sebelumnya.
C.
Story Board Game
Didalam storyboard game terdapat goal / mission yang
akan dibuat pada game itu sendiri. Kemudian storyboard pada game menjelakaskan
tentang alur permaianan itu sendiri seperti apa tergantung dari jenis game.
misalkan game ber-genre arcade tidak memiliki alur cerita namun game terebut
menitik beratkan pada perolehan point. Jadi storyboard yang dibuat yaitu
bagaimana pemain mendapat nilai / point setinggi mungkin.
D.
Story Board Animasi
Storyboard pada animasi ialah untuk menjelaskan
tentang alur narasi dari sebuah cerita, atau storyboard pada animasi sebagai
acuan agar animator dalam membuat animasi tidak melenceng dari yang dibuat pada
storyboard. Sebenarnya fungsi dari storyboard itu sama, namun yang berbeda
hanya media yang diperuntukkan dari storyboard itu sendiri, contoh storyboard
pada game atau storyboard pada iklan.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar